JANJI DI BANGKU SMP
Imam dan Adawia, dua remaja yang
sedang menempuh pendidikan di bangku SMP, telah menjadi sepasang kekasih sejak
kelas 8. Mereka berdua memiliki cita-cita yang besar dan berjanji untuk
melanjutkan hubungan mereka ketika mereka sudah sama-sama meraih cita-cita dan bisa membanggakan orang tua mereka.
Imam bercita-cita menjadi
tentara, sedangkan Adawia bercita-cita menjadi seorang guru. Mereka berdua
memiliki keinginan untuk membanggakan orang tua mereka .
Suatu hari, saat mereka sedang
duduk di halaman sekolah, Imam dan Adawia membuat janji. Mereka berjanji bahwa
mereka akan melanjutkan hubungan mereka ketika mereka sudah sama-sama meraih
cita-cita..
"Kita akan menunggu sampai
kita berhasil," kata Imam dengan penuh semangat.
"Ya, kita akan
menunggu," jawab Adawia dengan senyum.
Tahun-tahun berlalu, Imam dan
Adawia berpisah setelah lulus dari SMP dan melanjutakan Pendidikan. Imam
melanjutkan pendidikannya di sekolah militer, sedangkan Adawia melanjutkan
pendidikannya di universitas untuk menjadi seorang guru.
Selama bertahun-tahun, Imam dan
Adawia tidak pernah berhubungan dan bertemu lagi. Mereka sibuk dengan
pendidikan dan karier mereka. Namun, janji mereka tidak pernah dilupakan.
Tahun 2037, Imam telah menjadi
seorang tentara yang sukses. Ia telah menyelesaikan pendidikannya dan telah
bertugas di beberapa daerah. Sementara itu, Adawia telah menjadi seorang guru
yang populer di sekolahnya. Ia telah menyelesaikan pendidikannya dan telah
mengajar selama beberapa tahun.
Suatu hari, Imam dan Adawia
bertemu kembali di sebuah acara reuni SMP. Mereka berdua terkejut dan gembira
ketika melihat satu sama lain. Mereka berbicara tentang masa lalu mereka.
Setelah berbicara, Imam dan
Adawia menyadari bahwa mereka masih memiliki perasaan yang sama. Mereka
memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka dan menikah beberapa bulan
kemudian.
Mereka berdua selalu mengingat
janji mereka di bangku SMP dan bersyukur bahwa mereka telah dapat meraih
cita-cita mereka dan membanggakan orang tua mereka. Cinta mereka telah bersatu
kembali dan mereka hidup bahagia selamanya.(Jeng Lis)