CITA YANG TERTUNDA
Di malam yang sunyi, aku duduk termenung,
Memandang langit yang kelam, penuh gelap dan awan.
Impian-impian yang dulu terbang tinggi,
Sekarang tergeletak, terlupakan, terkubur dalam waktu.
Pernikahan ini datang lebih cepat dari yang kuinginkan,
Tiba di saat aku masih mengejar angan-angan.
Cita-cita yang kuhimpun sejak kecil,
Sekarang hanya menjadi bayangan, yang tak pernah kugapai.
Bukan salahmu, bukan salahku,
Namun jalan hidup ini seperti memaksaku untuk berhenti.
Aku mengenal cinta, namun juga penyesalan,
Karena impian yang harus kuberikan pada dunia,
Kini hanya bisa kuucapkan dalam hati yang rapuh.
Di saat teman-teman berjalan di lorong impian,
Aku terperangkap dalam rutinitas yang tak kumengerti.
Kehidupan baru ini penuh tanggung jawab,
Namun, di sudut hati, aku masih berbisik pada dunia,
"Apakah aku tak berhak meraih mimpiku?"
Bersamamu aku belajar, namun juga mengalah,
Kehidupan kita adalah perjalanan baru,
Namun di setiap langkah, aku bertanya,
Bagaimana jika aku dulu tidak terikat?
Apakah aku masih bisa mengejar bintang-bintang yang ada?
Kini, di usia yang muda, aku memandang ke belakang,
Menyesali semua yang hilang, yang sempat kuhimpun.
Namun, dalam hati, aku juga sadar,
Meski cita-cita itu belum tercapai,
Aku masih punya kesempatan
Untuk belajar kembali,
Untuk terus berjalan,
Meski harus dengan langkah yang lebih lambat.(JengLis)