DOLA PORO
sekencang mungkin. Meninggalkan lawan-lawannya cukup jauh. Dia bahkan membuat wasit menggelengkan kepala. Kagum akan kecepatan larinya meskipun badannya pendek. Jarak 100 meter hanya ditempuhnya dalam waktu 22 detik. Dan pada tahap selanjutnya dia pun mampu menjadi yang tercepat. Tenaganya masih kuat, meski sudah berlari beberapa kali. Dia lolos untuk seleksi terakhir yang akan dilangsungkan besok. Adi sendiri tidak lolos untuk seleksi terakhir. Meski dua kali menjadi yang tercepat. Tapi untuk yang ketiga kalinya dia kehabisan tenaga, napasnya tak kuat lagi. Sehingga lawan-lawannya mampu melewatinya. Bahkan dia tak mampu mencapai finish. Dia kelelahan, dan langsung berbaring.
Dia sadar, bahwa staminanya kelelahan karna dia jarang latihan. Dia juga akhirnya menyadari kesalahannya pada Dola. Dia teringat perlakuannya pada Dola. Bagaimana dia menghina dan kerap memukul Dola meskipun dola sama sekali tak berbuat kesalahan apapun. Wajahnya terlihat sedih. Dengan langkah pelan dia menuju Dola. mengucapkan selamat dan mendukungnya untuk lolos di seleksi terakhir besok. Tak lupa ia pun meminta maaf atas semua kesalahan yang dia lakukan. Pun saat melempar kardus saat Dola latihan dan sempat membuatnya terjatuh. “ma ne.e si boe nahu, boe pu(5). Saya ikhlas, tapi tolong maafkan saya”. Ucap Adi tersedu-sedu.
“nggara ndede si henggapu rima mu’’.(6) Ucap Dola tegas dan melangkah mendekati Adi. Tangannya terkepal. Teman-temannya kaget dan terdiam. Tak ada suara. Seakan-akan semua ikut berhenti. Dan pada saat Dola sudah dekat, tangannya melayang ke tubuh Adi. Tapi, ternyata bukan memukul dan malah memeluk. Dipeluknya Adi dengan erat.”, Aku sudah memaafkan semua kesalahanmu karna kau adalah temanku”. Mereka pun berpelukan sambil menangis. Pada seleksi keesokan harinya Dola tidak lolos mewakili Kota Bima. Tapi dia tidak berkecil hati. Dia berjanji bersama Adi untuk giat berlatih agar bisa lolos di kesempatan berikutnya. Mereka berdua pun menjadi sahabat yang saling menyayangi. .
TERJEMAHAN
1. Dola, teruslah berlatih nak. Jangan dengarkan hinaan dari teman-temanmu.
2. Kuatkan tekadmu.
3. Jangan permalukan kita, cukup tubuh pendekmu aja yang membuat orang tertawa.
4. Jangan lagi jadi yang paling terakhir.
5. Kalau kau mau memukulku, pukulah