Antisipasi ketidakhadiran siswa Guru BK lakukan Home Visit

Penilaian Tengah Semester (PTS) merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik di lingkungan dunia pendidikan dan merupakan standar sekolah dengan tujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan  pada mata pelajaran tertentu. Sedangkan  PAS merupakan salah satu bentuk evaluasi yang dilakukan oleh satuan pendidikan dengan tujuan untuk mengetahui daya serap peserta didik pada semua kompetensi dasar yang telah dijalani selama enam bulan (satu semester). Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil sebagai kegiatan evaluasi untuk mengukur capaian kompetensi siswa selama satu semester. Hasil PAS selanjutnya diolah dan dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. 
Mengingat pentingnya PAS tersebut, diharapkan semua siswa agar hadir dan mengikutinya. Namun terkadang ada beberapa siswa yang tidak hadir dengan alasan tertentu seperti yang terjadi di hari pertama pelaksanaan PAS. Kepala SMP Negeri 15 Kota Bima, Abdi, S.Pd yang mendapat laporan dari panitia langsung menginstrusikan kepada guru BK untuk melakukan kunjungan ke rumah siswa (Home Visit).  Mengingat letak rumah siswa yang berjauhan bahkan berbeda kecamatan, Kepala Sekolah menginstrusikan beberapa guru untuk membantu guru BK.
“Begitu mendapat laporan dari panitia tentang ketidakhadiran delapan orang siswa, saya langsung menginstrusikan guru BK dan beberapa guru lainnya untuk menjemput siswa tersebut.”ujarnya.

Guru BK Ibu Rubi, Ibu Nani dibantu Pak Ardin, Pak Herman dan Pak Firman pagi itu juga langsung melakukan home visit. Mereka  berbagi tugas untuk melakukan kunjungan. Pak Herman dan bu Nani melakukan kunjungan ke kelurahan Nitu, Pak Firman bertugas di Rade ndeu sedangkan Pak Ardin dan Ibu Rubi bertugas di Kampung Sarinci dan Bina baru. Saat melakukan kunjungan terkadang ada kendala seperti siswa yang tidak berada di rumah maupun guru yang harus naik gunung yang licin karna letak rumah siswa yang berada di atas  gunung.
“saat berkunjung ke rumah Asrin Alam Goding, bu Rubi hampir saja terjatuh, karena jalan yang licin bekas tersapu banjir, tapi alhamdulilah masih sempat memegang pagar,” ucap Pak Ardin yang menemani bu Rubi.
Dari delapan orang siswa yang dikunjungi 3 orang siswa langsung dibawa ke sekolah, sedangkan 2 orang siswa dalam keadaan tidak sehat, sementara 3 orang siswa lainnya sedang membantu orang tuanya di ladang. 

Usai melakukan home visit Guru BK pun melaporkan ke Kepala Sekolah.