Di sebuah taman kecil yang lebat, berdiri sebuah pohon tua yang kuat. Pohon itu telah menyaksikan berbagai peristiwa kehidupan di sekitarnya. Dari taman itu, ia telah melihat anak-anak bermain dengan bahagia, pasangan tua yang berjalan bersama dengan damai, hingga menangisnya bayi yang baru dilahirkan.

Namun, suatu hari, seorang pemuda yang tampak sangat sedih dan murung datang ke taman itu. Ia duduk di bawah pohon tua tersebut, berlinang air mata. Pohon tua itu memutuskan untuk mengajaknya berbicara.

“Mengapa engkau merasa begitu sedih, pemuda?” tanya pohon tua dengan penuh kelembutan.

Pemuda itu mulai menceritakan cerita kegagalan dan duka yang telah menimpanya. Pohon tua itu dengan sabar mendengarkan ceritanya dan memberikan nasihat yang bijaksana.

“Setiap cabang pohon ini telah menghadapi badai dan ujian dalam hidupnya. Namun, kami terus bertahan dan tumbuh lebih kuat setiap harinya. Demikian pula dengan dirimu, pemuda. Kegagalan adalah bagian alami dari kehidupan, tetapi penting untuk tidak membiarkan kegagalan itu merampas semangatmu untuk bangkit,” kata pohon tua dengan kata-kata yang memotivasi.

Pemuda itu merasa terinspirasi oleh kata-kata bijak pohon tua. Ia bangkit dengan semangat baru, merasa berterima kasih kepada pohon tua, dan berjanji untuk terus melanjutkan perjuangannya. Sejak hari itu, pohon tua tersebut menjadi sahabat setia bagi pemuda itu, memberikan dukungan dan bijaksana dalam setiap langkah perjalanan hidupnya.