Jejak yang Hilang
Di kota kecil yang dikelilingi oleh perbukitan hijau, tinggallah dua sahabat sejati, Adit dan Dinda. Mereka telah bersahabat sejak kecil dan selalu melewati segala lika-liku kehidupan bersama-sama. Namun, suatu hari, muncul sebuah peristiwa yang mengubah dinamika persahabatan mereka.
Semuanya dimulai ketika Adit mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi di luar negeri. Kesempatan ini adalah impian yang lama diidamkan Adit, dan dia merasa terpanggil untuk mengambilnya. Namun, Dinda tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, berbagi tawa, dan saling membantu, namun sekarang semuanya akan berubah.
Dalam kekecewaan dan rasa tidak rela, Dinda mencoba menyembunyikan perasaannya. Adit, di sisi lain, berusaha meyakinkan Dinda bahwa ini adalah peluang besar baginya, dan mereka masih bisa tetap berkomunikasi meskipun jarak memisahkan. Namun, sayangnya, upaya Adit tidak sepenuhnya memahami perasaan Dinda.
Seiring berjalannya waktu, Adit mulai tenggelam dalam rutinitas barunya di luar negeri. Sementara itu, Dinda merasa semakin terisolasi. Ia mencoba untuk tetap kuat, namun perasaan kesepian dan kehilangan semakin mendalam.
Suatu hari, ketika Adit pulang untuk liburan, Dinda berusaha menyusun rencana agar mereka dapat menghabiskan waktu bersama seperti dulu. Namun, Adit terlihat sibuk dan terkadang kurang peduli terhadap keberadaan Dinda. Perasaan Dinda yang terpendam semakin membesar.
Puncaknya terjadi pada suatu malam ketika mereka berdua bertengkar hebat. Dinda melepaskan semua perasaannya yang terpendam selama ini. Ia merasa ditinggalkan dan terlupakan oleh sahabatnya sendiri. Adit, terkejut dan tersentuh, menyadari bahwa ia telah salah memahami perasaan Dinda.
Mereka berdua memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama-sama, menjelajahi tempat-tempat yang dulu sering mereka kunjungi, dan berbicara secara terbuka tentang perasaan mereka. Dalam proses ini, Adit belajar untuk lebih memahami perasaan Dinda, sementara Dinda memahami bahwa persahabatan sejati dapat melewati ujian jarak dan waktu.
Mereka mengakhiri liburan dengan janji untuk tetap terhubung dan saling mendukung satu sama lain, meskipun jarak memisahkan mereka. Persahabatan mereka mengalami transformasi, menjadi lebih kuat dan matang. Adit kembali ke luar negeri dengan rasa lega, tahu bahwa meskipun jejaknya telah meninggalkan kota kecil itu, jejak persahabatan mereka tidak akan pernah hilang.