Palsu
Sembilan belas empat lima
Hanya tinggal angka di atas kertas
Mungkin sang hari pusaka
Masih kau dan aku rayakan
Namun yakinkah kau bahwa maknanya
Masih hidup di dalam dada?
Masih menggema dalam ingatan?
Masih bernafas di atas tanah?
Palsu, kalau kubilang
Jika kemerdekaan itu nyata
Mengapa alam menangis menderita
Suara rakyat hilang kuasa
Kemiskinan merajalela di jalan
Kelaparan menyerang anak-anak
Bhinneka Tunggal Ika
Hanya tinggal semboyan di atas pita
Untuk apa dikumandangkan
Jika tak ada aksi yang menemaninya
Keberagaman yang kita banggakan
Berbalik menjadi pedang tajam
Yang memecah belah kita
Kesatuan hilang dari pandang
Persatuan habis lenyap
Bagaikan asap yang menghilang
Apa ini yang kau sebut merdeka?
Saat yang punya kuasa tertawa
Dan yang tak berdaya terisak
Apa ini yang kau sebut bebas?
Saat jabatan jadi rebutan
Dan rakyat mengembara tanpa arah
Indonesia
Tak kan pernah merdeka
Jika ego masih berakar dalam jiwa
Tak kan pernah bebas
Jika peduli tak kunjung kau tanam