Sabit

Mungkin di buku telpon? Aku tidak yakin.

Tentang ingatan yang merana karena dipaksa lupa akibat kekasih lupa nama, atau kegemaran kami bertengkar hanya karena panggilan nama.

Pernah sedekat nadi, mendekap hangat di pelupuk mata dan wangi aroma stroberi.

Aku bukan perempuan berambut indah dengan cat kuku biru muda yang kau damba-damba. Yang kau cari-cari.

Itu apa di wajahku? apakah ekspresi luka yang menganga?  atau cahaya malam yang diam-diam dicuri dari teman para bintang?

Namanya Sabit. Ia lebih sering menjerit sakit akibat digigit ingatan ketimbang terluka akibat celurit. Yang telah tak sengaja mencuri cahaya malam dari teman para bintang.

Yang telah tak sengaja mencuri cahaya malam dari teman para bintang.

Nyaris terlupa dan tergantikan.

Namanya Sabit. Ia lebih sering menanggalkan tempat tinggal dengan wejangan-wejangan yang kesepian.

By

 Ashila Fajwah