Lalu, titik, dan rindu itu
Aku seumpama titik
Yang kerap merindukan tanya
Tangis yang ingin Mendekap kata
Begitu katanya
Lalu di titik tanpa tanya itu
Ia tak sengaja berdialog tentang semesta
Aku bertanya, siapa itu semesta?
Aku selayak titik
Yang kerap menanti tanya
Lalu aku tahu, bahwa semesta hadir untuk
Penyembuh dari sebuah luka
Aku memang tidak tersayat
Namun kusebut kau sebagai penyembuh luka