(Bukan) Nabi Palsu

Merah berarti boleh, hijau berarti jangan. Tapi kalau katamu, putih berarti boleh,kan?

Entahlah

Maksudmu bagaimana? Tak ada titik ataupun tanda jeda di mata

Hanya api yang membakar isi kepalamu

Pemadam kebakaran cuti hari ini, tapi iblis tidak libur

Dan stok bensinnya masih ada

Alhasil, kau ngedumel tanpa koma, tanpa jeda tapi dibuat bingung dengan kata-kata.

“sudahlah, Mas. Kalau ngamuk, misuh saja. Tidak usah bermajas. Kau manusia biasa. Punya rasa, punya mata dan punya kata-kata biasa. Kau bukan Tuhan, Mas. Yang firman-Nya adalah petunjuk. Kau bukan nabi, Mas. Yang ujarnya adalah penyejuk.”

“…apa kau lupa kalau aku ini nabi palsu, dik.”

By

 Indah Tri Widadari