(Bukan) Nabi Palsu
Merah berarti boleh, hijau berarti jangan. Tapi kalau katamu, putih berarti boleh,kan?
Entahlah
Maksudmu bagaimana? Tak ada titik ataupun tanda jeda di mata
Hanya api yang membakar isi kepalamu
Pemadam kebakaran cuti hari ini, tapi iblis tidak libur
Dan stok bensinnya masih ada
Alhasil, kau ngedumel tanpa koma, tanpa jeda tapi dibuat bingung dengan kata-kata.
“sudahlah, Mas. Kalau ngamuk, misuh saja. Tidak usah bermajas. Kau manusia biasa. Punya rasa, punya mata dan punya kata-kata biasa. Kau bukan Tuhan, Mas. Yang firman-Nya adalah petunjuk. Kau bukan nabi, Mas. Yang ujarnya adalah penyejuk.”
“…apa kau lupa kalau aku ini nabi palsu, dik.”