Di kereta itu

Di kereta,
bahasa tubuh menjadi jelas
melewati batas sopan santun
menguburnya pada tanah terdalam

Di kereta,
tercermin harapan kecil
yang mungkin digali hanya-
sampai tanah terdangkal

Di kereta,
pelukan lengan tak berarti
ciuman kepala yang tak sampai pada rambut
yang dihalanginya oleh kerudung merah

Pangeran jelek nan putih
Putri jelita nan kuning

By

 Muhammad Fauzi Basruddin