Gadis Tangisan Langit
Kala tawa lepas terlukis merangkum indahnya
Gaduh dan keluh menjelma ciptakan renjana
Rintik-rintik hujan iringi melodi kebahagiaan
Beradhesi membiaskan selipan wajah kegirangan
Entakkan kaki luruhkan lumpur kekesalan
Tepukan tangan serasi dampingi tangisan langit
Tak ragu mendekap desiran angin semilir
Untaian senyum terangkai dalam bingkai rona sejuk hujan
Di balik kaca berbatas dinding putih
Tersenyum getir melihat bayangan keceriaan
Menari tak tentu di tengah ingar bingar syair hujan
Sengsaraku akan puru ajal yang mendekap
Kini, terbang bayang riang bersemayam di relung langit
Takkan lagi bisa digapai saban waktu
Senyum riang terdistorsi lukiskan ratap dan sedu
Mengukir senja yang terasa pilu
Merajut untaian benang keputusasaan
Tak terasa nafas kian saling memburu Bayangan keceriaan kini hanyalah aku
Presisi pulih bukan lagi perihal ‘tuk ditunggu
Haribaan Ilahi hanyalah alasan gadis ini menunggu