Pertiwi Sedang Sakit
Merintih sedih ibu Pertiwi
Telah tiada sang Budi
Embusan angin telah terhenti
Jiwa raganya bagai mati suri
Yang biru sudah tercemar
Sumber mata air tidak lagi suci
Yang hijau sejuk sudah pudar
Hilanglah sudah kedua paru Bhumi
Yang darahnya merah sudah menjadi kepingan
Satu tujuan namun beribu omongan
Yang putih rohnya sudah terkorupsi
Martabat budaya luhur semakin tererosi
Pandu-pandunya sudah berjatuhan
Para baju gagah mencerai-berai
Apakah sudah telat untuk perubahan?
Apakah takdir sang ibu sudah terkunci?