Siswa Panjangkan Rambut, Pak Dedi turun tangan.
Disiplin adalah kunci sukses. Suksesnya suatu program tergantung dari disiplinnya pihak terkait. Begitupun dengan lingkungan Sekolah. Agar siswa disiplin maka dibuatlah aturan. Baik yang tertulis maupun yang tersirat. Salah satu peraturan misalnya tentang kerapian. Dalam aturan tertulis sekolah, siswa laki-laki mencukur rambutnya dengan rapi dengan panjang rambut di bawah 5 cm. Selain itu, dilarang keras untuk mewarnai rambut.
Kadang-kadang ada saja siswa yang melanggar peraturan tersebut. Beberapa siswa masih ditemukan memanjangkan rambutnya dan terlihat tidak rapi. Siswa yang melanggar tersebut akan diberikan teguran sebanyak tiga kali. Beragam alasan yang dikemukakan oleh siswa saat kedapatan memanjangkan rambutnya. Seperti tidak punya uang untuk membayar tukang cukur, maupun kelupaan.
Siswa-siswa yang masih melanggar walaupun diberikan peringatan tiga kali akan dipanggil dan diberi pembinaan. Guru pembinanya adalah Pak Ustad Abdul Dedi. Di penghujung pembinaan pak Dedi akan memotong rambut siswa tersebut. Tapi bukan dengan potongan acak seperti jaman dulu, tapi akan dipotong hingga rapi. Beberapa siswa kadang senang dicukur oleh pak Dedi. Karena selain rambut menjadi rapi, juga gratis.
"Kapan lagi bisa cukur rapi dan gratis pak guru, selain di Pak Dedi" ujar salah seorang siswa.