Ruang Pembawa Kenangan
Semua masih tampak sama
Namun, hanya aksara yang tersisa
Tak ada lagi “kita” di sana
Tiap sudut terselip kenangan yang terluput
Tiap bangku mengulang kisah yang pernah dirajut
Mengapa kenangan terus mengusik?
Di saat luka mulai membaik
Bukan sesal yang ku simpan
Hanya angan yang tak sempat digapai
Berputar-putar dengan “Seandainya”
Mencoba merebut kembali waktu
Apalah guna?
Kisah telah ditutup dengan titik
Tak ada pilihan ‘tuk berbalik
Pada akhirnya,
Ikhlaslah obat peredanya
Meski melupa dan mengingat masih bergantian berjaga