Ruang Pembawa Kenangan

Semua masih tampak sama
Namun, hanya aksara yang tersisa
Tak ada lagi “kita” di sana

Tiap sudut terselip kenangan yang terluput
Tiap bangku mengulang kisah yang pernah dirajut 
Mengapa kenangan terus mengusik?
Di saat luka mulai membaik

Bukan sesal yang ku simpan
Hanya angan yang tak sempat digapai
Berputar-putar dengan “Seandainya”
Mencoba merebut kembali waktu

Apalah guna?
Kisah telah ditutup dengan titik
Tak ada pilihan ‘tuk berbalik

Pada akhirnya,
Ikhlaslah obat peredanya
Meski melupa dan mengingat masih bergantian berjaga

By

 Anastasia Trifena