Bintang dan Sang Fajar

Kali ini seseorang termenung

Menunggu sebuah hal pasti

Namun terkesan membuat bingung

lambat laun terlelap sendiri

 

Di dalam mimpinya

Ia melihat satu bintang

Bintang yang berada sendirian

Dengan sinar paling terang

 

Padahal begitu banyak bintang

Tapi bintang itu paling menarik

Mengalahkan bintang-bintang

Yang tidak kalah menawan untuk dilirik

 

Matanya terus tertuju

Namun kadang juga kesal

Karna awan yang menghalangi pandangan

Yang menelan bintang bulat-bulat

 

Adalagi hal yang membuatnya kesal

Saat fajar menyingsih

Gelap berganti terang

Karena bintang tidak lagi nampak

 

Mungkin ia sekarang membenci fajar

Yang mengganggu kenyamanan

Serta melenyapkan bintang yang terang

Mengganti sejuk dengan panas menawan

 

Meskipun terang akan berganti malam lagi

Namun di malam berikutnya

Tidak nampak lagi bintang menawan

Yang semalam menjadi perhatian

 

Tidak bisa menyalahkan terang

Mungkin memang sudah waktunya

Untuk bintang pergi

Dan tak kembali

 

Keiklasan ia dan rasa tidak mengenakkan

Sesaat dia bangun dari mimpi

Yang tidak berakhir bahagia

Dalam bangunnya

 

Ia berharap

Agar dapat kembali melihat bintang

Sebagai pembawa tenang

Tapi ia juga harus sadar

 

Bahwa datang akan pergi

Pergi akan menghilang

Itu menjadi siklus nya

Biar malam lagi yang menjawabnya

 

Bisa saja ia akan mendapat mimpi

Yang lebih membawa kedamaian

Dalam hati sang pengaharap

Dalam diamnya debur ombak malam ini

By

 Ipung Zain Tritayasya Siregar