Kisah Ruang Diskusi
Malam kelabu nan sepi
Sesuai situasi diri
Bercengkrama
Berlama-lama
Arah gundah diterpa
Tersisip diskusi kontradiksi
Topik menggugah tawa
Namun tidak sesuai perkataan hati
Terkadang jenuh
Hanya ingin diam
Rasa semangat yang penuh
Hilang menuju malam
Berbicara tinggi mempengaruhi
Ruang diskuisi yang mati
Mulai tak terarah
Bagai melesatnya panah yang patah
Diam dibodohi
Atau pura-pura bodoh
Untuk mengelabui
Sang angkuh
Teriak lantang
Hei dengar
Hei dengar
Kata ia menantang
Orang bingung terdiam
Dan merenung
Apa yang salah dengan diam
Si pendiam memang bimbang
Seolah kau paling menguasai
Sisi sanubari ruang diskusi
Untaian intimidasi
Menggugat mati kebebasan berekspresi
Kini ruang diskusi
Di sumpah mati berdiri
Ditangan pangkuan orang tua sendiri
Mungkin ada rahasia tersembunyi
Di balik ruang diskusi
Yang takut keburukannya terbongkar
Interaksi, intuisi dan berekspresi telusuri
Agar orang tua penyembuyi malu tersungkur
Tidak , katakan tidak jika ruang diskusi diawasi
Tidak , katakan lawan jika ruang diskusi diintimidasi
Dikubur hidup-hidup
Agar meredup
Ruang diskusi mana yang kau pilih
Itu pilihanmu
Asal jangan berdrama dan mengambil alih
Yang jadi pilihanku
Ruang diskusimu
Ruang bebas tanpa semu
Ruang indah bersamamu
Bisa juga ruang terahir kehidupanmu