Kepala SMP Negeri di atas Awan Jadi Narasumber Tugas CGP Angkatan 6
Sebagai Kepala SMP Negeri 15 Kota Bima, Pak Abdi dinilai mampu menggerakkan Guru-guru yang dipimpinnya sehingga melahirkan Inovasi berupa Program-program yang berdampak pada siswa. Melihat gerakan yang beliau gagas melalui Media sosial membuat Calon Guru Penggerak Angkatan 6 dari SMKN 3 Kota Bima atas Nama Saiful Akbar, ST yang juga WAKASEK Kurikulum di Sekolah Karawi ini memilihnya sebagai Narasumber terkait tugasnya . Tidak hanya pak Saiful yang tertarik bertukar pengalaman dengan Pak Abdi tapi ada juga Calon Guru Penggerak Angkatan 6 dari SMKN 1 Kempo Kabupaten Dompu atas nama Rahmatia, S. Kel.
Ibu Rahmatia mewawancarai langsung Pak Abdi usai sholat subuh di Masjid Nurul Ilmi Nusantara Monggonao. Sedangkan Pak Saiful Akbar mewawancarai beliau terkait materi Dilema Etika dan Bujukan Moral. Wawancara dilakukan secara daring melalui Video Call WhatsApp. Wawancara dilakukan sekitar pukul 8.30 Wita. Pak Abdi sendiri memilih ruangan Kepala Sekolah saat proses wawancara dilakukan.
"Bagaimana langkah bapak dalam mengambil keputusan saat menghadapi dilema etika atau bujukan moral? Tanya pak Saiful membuka sesi wawancara.
Pak Abdi pun menjawab pertanyaan tersebut dengan mengungkapkan ada 9 langkah pengambilan keputusan dan pengujian keputusan yang bisa diambil. Tapi tentu saja pertama kalau permasalahan terkait dengan guru, maka beliau tidak akan langsung menyelesaikan saat guru masih emosi. Melainkan akan menunggu waktu yang tepat saat guru dalam keadaan rileks dan tenang.
"Kita tunggu dulu emosi dari guru yang bermasalah mereda baru kita selesaikan. Kunci utamanya komunikasi".
Ungkap beliau.
Beliau pun menceritakan, bahwa setiap permasalahan selalu dilakukan komunikasi, bahkan beliau membuat SATGAS BK. Satgas BK ini bertugas untuk menyelesaikan setiap permasalahan guru. Baik Guru yang malas maupun masalah lainnya. Tim SATGAS BK ini terdiri dari Guru-guru Senior dan Kepala Sekolah.
"Setiap ada permasalahan kami selalu berkomunikasi dan keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bukan pendapat Kepala Sekolah saja" tambahnya.
Beiau juga mengungkapkan rahasia Programnya selalu berjalan adalah Konsep TEMAN. Teman adalah singkatan dari Tanpa Engkau Mungkin Aku Nyasar. Artinya beliau selalu melibatkan semua unsur. Beliau tidak bekerja sendiri, dan semua unsur tersebut dijadikan teman sehingga proses komunikasi hampir tak ada sekat.
Terkait bujukan moral Beliau mencontohkan dengan kasus anak Inklusi. Salah satu anak Inklusi bernama Radit yang tidak mau mengikuti mata pelajaran di kelas. Beliau tidak memarahi dan memaksa Radit untuk masuk kelas. Tapi beliau mengarahkan dia untuk kegiatan yang lain sesuai potensi Radit.
"Saya bahkan banyak belajar dari si Radit ini". Ungkap beliau.
Di akhir wawancara beliau menyatakan bahwa setiap Kepala Sekolah wajib menguasai Kompetensi Sosial. Karena kemampuan seorang Kepala Sekolah menyelesaikan setiap permasalahan erat kaitannya dengan Kompetensi ini.
Pak Abdi merasa bangga dan mengapresiasi kedua Guru Hebat yang mau menjadikan dirinya sebagai Narasumber untuk berbagi pengalaman meskipun sekolahnya bukan Sekolah Penggerak.