Aku Kalah Lagi, Tuan

“Tidak perlu lagi dihiraukan”

“Tinggalkan masa lalu itu di tempat yang semestinya”

“Tentangnya telah usai bukan?”

“Tidakkah kamu lelah memikirkannya?”

 

Ya, siapa yang tak lelah

Kepala ini selalu penuh dengan paras dan vokalnya

Seolah-olah kisah kami tak hentinya dimainkan

Seolah-olah kisah kami meninggalkan jejak di setiap sudut ruangan

 

Mata ini terpejam tidak sebentar

Ditemani ribuan tanda tanya di kepala

Susah payah aku melupakanmu dan meyakinkan diri

Namun kau selalu memiliki ruang dan porsinya sendiri

 

Tertatih-tatih aku mengumpulkan nyali

Agar dapat melihatmu tanpa melibatkan perasaan lagi

Namun apa daya, dirimu sangat kucintai

Serasa logikaku sudah tak mampu bekerja lagi

 

Kisah kami memang tidak sempurna

Tidak pula seelok kisah Habibie dan Ainun

Entah apa yang sudah kami lalui bersama dahulu

Sampai mampu mengalahkanku lagi dan lagi dalam hal melupakanmu

By

 Esa Yuliarti