Aku Kalah Lagi, Tuan
“Tidak perlu lagi dihiraukan”
“Tinggalkan masa lalu itu di tempat yang semestinya”
“Tentangnya telah usai bukan?”
“Tidakkah kamu lelah memikirkannya?”
Ya, siapa yang tak lelah
Kepala ini selalu penuh dengan paras dan vokalnya
Seolah-olah kisah kami tak hentinya dimainkan
Seolah-olah kisah kami meninggalkan jejak di setiap sudut ruangan
Mata ini terpejam tidak sebentar
Ditemani ribuan tanda tanya di kepala
Susah payah aku melupakanmu dan meyakinkan diri
Namun kau selalu memiliki ruang dan porsinya sendiri
Tertatih-tatih aku mengumpulkan nyali
Agar dapat melihatmu tanpa melibatkan perasaan lagi
Namun apa daya, dirimu sangat kucintai
Serasa logikaku sudah tak mampu bekerja lagi
Kisah kami memang tidak sempurna
Tidak pula seelok kisah Habibie dan Ainun
Entah apa yang sudah kami lalui bersama dahulu
Sampai mampu mengalahkanku lagi dan lagi dalam hal melupakanmu