Senandika Dalam Bait

Tertutupi oleh debu, ia terabaikan

Terlihat usang tak menarik mata memandang, ia terasingkan

Mengingat kenangan kelam, ku tenggelam dalam kegelapan

Hati mulai menghitam, tubuh terbujur kaku

Terbayang-bayang kenangan lama, membuatku terjebak dalam lingkaran hitam

 

Luka-luka lama kembali terbuka

Luka yang menyumbat asa, mengundang rasa gundah yang menggores lara

Ketika kudapati kau sudah tiada, kehampaan mulai mendekapku

Rongga-rongga jiwa penuh memar.

Dalam doa sepertiga malamku, kau hadir merasuki denyut jantungku

Kau menyusup disela-sela asmaraloka yang sudah tertutup.

Namun namamu tetap abadi.

Untuk terakhir kalinya, kupersembahkan karangan bunga ini untuk menghiasi

perjalananmu sebelum dikebumikan.

By

 Mustika Salamiati