Menghujam

Jemari ini

Bersama pena kecil dengan ketebalan tintanya yang amat membekas

Dalam selembar kertas buram tiada warna

Sembari terpekik dalam diam

Kan ku goreskan secarik kisahku

Memang sugguh amat memberatkan

Ketika anganku tak dapat berimajinasi semestinya

Pikirku tak dapat berjalan seperti sediakala

Mengapa kau terus menghukumku dalam diam

Memberatkan hati dengan rasa amat bersalah

Melukiskan sedikit goresan tiada hilang

Akankah kau menyambung lebih lama rasa lara tanpa kata

Hingga menghujam begitu dalamnya dalam jiwa

Fitriani Astuti