Menggenang Radang

Asaku sempat meradang

Tapi sekarang, sungguh siap aku menggenang

Masa duka tanpa waktu senggang

Dia buat dilema

Buta menyerta dalam angan yang masih tergenggam

Betapa indah keragaman

Termasuk didalamnya ada luka yang ia buat dalam bait

Tulisannya tentang perempuan idaman

Seperti kecaman dan ancaman

Tapi sekali lagi tak dapat aku berbuat

Rasa yang ditimbun terlalu dalam

Akhirnya membusuk jua

Karena terlalu lama menyimpannya

Dan di ujung cerita, aku sedikit bertanya

Apaguna pemuda macam aku ini?

Yang tak mampu taklukkan lukanya sendiri

Bagi negri yang ku tempati?


Tirta Danudirja