Peduli Stunting, Pemerintah Kota Bima perintahkan Sekolah lakukan Pendataan
Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak.
Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak. Banyak yang tidak menyadari bahwa tinggi pendeknya anak bisa menjadi tanda adanya masalah gizi kronis.
Perlu diingat bahwa anak pendek belum tentu mengalami stunting. Namun anak yang mengidap stunting pasti berperawakan pendek. Anak dengan asupan gizi terbatas sejak kecil dan telah berlangsung lama berisiko mengalami pertumbuhan yang terhambat.
Pemerintah Kota Bima sangat peduli dengan Stunting, oleh karena itu melalui dinas terkait diperintahkan untuk mendata anak-anak yang terindikasi Stunting. Dinas Dikpora pun langsung menyurati sekolah-sekolah untuk melakukan pendataan.
Sesuai dengan isi surat dari Dinas Dikpora Kota Bima perihal permintaan data Peserta didik kategori Stunting, maka Kepala Sekolah Negeri di atas awan langsung berkoordinasi dengan Tim Dapodik dan Wali Kelas. Pada Jumat 17 Februari Ketua Tim langsung bergerak.
Agar data yang didapatkan valid dan akuntabel, tim langsung mengunjungi dan mendata peserta didik yang terindikasi Stunting. Data diambil dengan observasi langsung dan wawancara dengan Peserta didik. Setelah data terkumpul dan disatukan, tim kaget karena Jumlah siswa yang diduga Stunting lebih dari 15%.
"Ini baru pendataan awal dan baru sebatas pemeriksaan sekilas, semoga data aslinya dengan pemeriksaan yang lebih profesional hasilnya tidak sebanyak ini",ungkap Pak Haerly Burhan.
Hasil pendataan ini akan dibuat dengan format Microsoft Excel, dan untuk tahap awal sudah dilaporkan ke Kepala Sekolah meski baru lisan.