Di Hadapan Mesin Tik

“Ada berapa lembar lagi yang masih bisa saya tulis?”
Dia yang sama sepertiku menjawab tidak tahu

“Mengapa kau tak tahu?”
Sebab kita tak akan tahu berapa lembar yang diberikan

“Apa tidak bisa dihitung?”
Sepertinya tidak dan tak ada yang sanggup menghitungnya

“Jadi?”
Iya, nanti lembaran-lembaran yang terlihat menggunung ini akan berakhir
Berakhir ketika Tuan Pemilik merasa cukup dengan tulisanmu

“Kapan Tuan pemilik merasa cukup?”
Tak ada yang tahu, bisa jadi ketika mulai menulis, ketika menulis, atau ketika benar-benar rampung
Syukur lagi ketika bisa menikmati bonus lembaran itu

“Apa aku bisa berhenti sementara?”
Tidak, sebab kertas di mesin itu tidak akan berhenti
Tintanya selalu tergores pada kertas sekalipun tak ada paragraf apa lagi huruf
Pikirnya mesin garis atau titik pun jadi

“Lalu aku harus bagaimana?”
Tetap menulis hingga Tuan pemilik merasa kamu cukup dan boleh berhenti

Irfan Habibi