Deru Angin Pemisah

Kala itu, tekadku hampir musnah
Tidak ada yang bisa dimarahi karena ini semua salahku
Lucunya, semesta memberi kejutan
Memang inikah jalanku? Layakkah aku? Atau hanya hadiah karena belas kasihan?
Apapun itu aku ucapkan terima kasih tiada hentinya

Lucu yah, baru satu bulan kita saling mengenal
Bahkan hanya bertemu via daring
Tapi kenapa bisa senyaman ini?
Kenapa aku sangat menyayangi kalian?
Sampai sampai apapun tugas yang harus kukerjakan tidak ada yang terasa berat
Bahagia…
Mungkin itu yang menggambarkan perasaanku bisa bertumbuh bersama kalian

Kupastikan akan tetap bersama kalian, melanjutkan semuanya di masa mendatang
Mengukir kembali bagian yang masih rumpang
Deru angin tidak bisa membawaku pergi dari kalian
Sungguh, hatiku sangat melekat disini
Tapi aku tidak sadar…
Semakin aku lawan, deru angin itu semakin kencang menghantam
Harus ada yang aku korbankan, perasaanku, rasa sayangku pada kalian
Aku tidak menyangka kalau deru angin itu akan menjadi pemisah
Menjadi tarikan hebat yang membuat aku ada di posisiku sekarang

Aku harap ini tidak berlebihan,
Kalaupun begitu aku minta maaf
Terima kasih tetap memberi kehangatan,
Disaat kencangnya angin malam menusuk sampai tulang rusukku

Lanjutkan langkah perjuangan kalian
Doaku menyertai kalian
Dimanapun itu, ingat aku sangat menyayangi kalian ya…
Terima kasih HDE ku.

Imelda Putri