Menghujam
Jemari ini
Bersama pena kecil dengan ketebalan tintanya yang amat membekas
Dalam selembar kertas buram tiada warna
Sembari terpekik dalam diam
Kan ku goreskan secarik kisahku
Memang sugguh amat memberatkan
Ketika anganku tak dapat berimajinasi semestinya
Pikirku tak dapat berjalan seperti sediakala
Mengapa kau terus menghukumku dalam diam
Memberatkan hati dengan rasa amat bersalah
Melukiskan sedikit goresan tiada hilang
Akankah kau menyambung lebih lama rasa lara tanpa kata
Hingga menghujam begitu dalamnya dalam jiwa